The Nightmare:Part 1



                                                                  THE NIGHTMARE


                Cerita ini dimulai saat aku bekerja ditoko bangunan yang ada dikota Kallios. Aku bekerja sebagai operator mesin oplos cat. Ditoko tersebut ada 9 karyawan. Ada yang tugasnya mengantar barang, ada juga yang melayani pelanggan dan ada juga yang jadi kasir. Nama ku adalah Dani, yang mengantar barang ada 4 orang yaitu Eko, Madi, Sino, dan Juni. Yang melayani pelanggan ada 3 orang yaitu Aduy, Bray, dan Ucu. Yang jadi kasir adalah Nita.
                Pada hari Kamis jam 6 sore ada 3 orang berbaju seperti Profesor yang meneliti sesuatu, mereka menembakkan sesuatu kelangit. Pada saat itu langit tidak begitu cerah. Keesokan harinya kedua orang tuaku mau berlibur ke Barbosa, saat itu toko libur karna hari Jumat. Akupun diajak berlibur tapi aku menolak, karna esoknya aku bekerja lagi. Dan kedua orang tuaku 5 hari liburan disana.
                Dipagi hari berikutnya aku pun pergi bekerja, saat itu harinya mendung kalau melihat langit serasa mau runtuh karna gelap semua padahal masih pagi. Tiba-tiba hujan turun sangat deras, took pun kami tutup, karna cuaca tidak mendukung. Aku pun duduk sambil menunggu hujan reda, sampai-sampai aku tertidur pulas. Lalu jam 5 sore akupun terbangun dan hujan diluar pun sepertinya reda. Tapi saat aku bangun ternyata teman- temanku juga tertidur, sontak akupun membangunkan mereka semua. “ teman-teman bangun”kataku. Tak berapa lama mereka semua terbangun.
                Kami pun membuka toko kembali karna hari sudah sore kami mau pulang kerumah masing-masing , alangkah terkejutnya kami saat membuka toko. Harinya berkabut tipis seperti kebakaran hutan.” Hei semuanya kenapa berkabut seperti ini”.kata Eko, “mana aku tau” kata Madi. “Dani bisa kau jelaskan kepada kami, kenapa cuacanya seram begini” kata Nita bertanya kepadaku. “aku juga tidak tidak tau, saat aku bangun kudengar tidak ada lagi bunyi hujan dan kulihat jam sudah sore, langsung saja ku bangunkan kalian semua” jawabku. “daripada memikirkan itu lebih baik kita memakai masker, siapa tau kabut ini tidak baik untuk tubuh” kata Bray.” Mana ada kabut yang baik untuk tubuh, dasar kau ini”kata Sino.
                Kami bersembilan pun keluar toko dengan memakai masker. Saat kami perhatikan tak ada satu orangpun yang lewat, biasanya ditempat kami banyak sekali orang lalu lalang, apalagi sore hari.”kenapa tidak ada orang ya disekitar sini”tanya Juni. “ iya nih mana seram lagi, ditambah kabut ini”kata Nita takut. “aku jadi ingat Film Silent Hill yang ku tonton malam tadi deh” kata Ucu yang juga takut.”makanya jangan terlalu banyak nonton film horor” jawab Aduy kepada Ucu. Akupun melihat kearah Apotek yang ada diseberang toko kami. Karna masih buka, siapa tau ada penjaganya.” Coba kita mampir dulu keapotek, siapa tau ada penjaganya” kataku sambil menujuk kearah apotek. Kami pun ke kepaotek tersebut sesampainya disana, kamipun tak melihat siapapun.”halooo apa ada orang didalam”kata Ucu.
                Kamipun bingung sekali, ini adalah hal teraneh yang kami alami. Tak biasanya cuacanya berkabut, ditambah tak ada tanda-tanda kehidupan. Saat kami kebingungan, kami pun mendengar suara langkah kaki didalam apotek.”hei kalian, apa kalian dengar itu, sepertinya itu adalah penjaga apotek” kata Nita. Tapi yang keluar bukanlah manusia, melainkan mahluk bertaring dan berkuku panjang tapi bertubuh manusia. Dan kamipun sangat terkejut melihat mahluk yang tidak pernah kami lihat sebelumnya.” Waaah apa itu, manusia apa setannn” kata Bray sangat terkejut. Seketika mahluk itu berlari kearah kami. “dia mau menyerang kita hati-hati”kata Dani. Eko, Madi, Sino dan Juni lari ketakutan kearah kota. Karna melihat mereka berlari mahluk itu pun mengejar mereka. Dengan seketika dia menyergap Madi dan membuat madi terjatuh. “uwaaa dia mau memakanku” teriak Madi sambil menahan badan mahluk itu dengan kedua tangannya agar tidak menggit. Aku pun mengambil kayu dan berlari kearah mereka berdua dan langsung memukul mahluk itu dengan kayu, mahluk itupun tidak sadarkan diri. “apa kau digigit”tanyaku pada Madi. “tidak, aku baik-baik saja”jawab Madi. “hei Dani bunuh mahluk itu dia mau memakan kita”suruh Eko.
                Saat aku mau menusuk mahluk itu dengan kayu, tiba-tiba dia bangun dan langsung melompat keaatas. “heii kemana dia melompat, aku tidak bisa melihat karna kabut”. Kataku. Sepertinya mahluk itu berhasil kabur. “ lebih kita ambil beberapa obat dan minuman diapotek ini siapa tau berguna nanti” kata Nita.” Sep, aku tidak tau mahluk apa itu tapi yang jelas bila bertemu dengan mahluk tersebut bunuh dengan senjata, karna melarikan diri sepertinya sia-sia, dia sangat cepat” kata Madi.”terus kita harus kemana” kata Juni.”kita harus mencari pertolongan” jawab Aduy.”aku mau pulang kerumah saja, soalnya aku khawatir dengan orang tuaku” kata Ucu.”siapa lagi yang mau kerumah, bilang saja”kataku. Lalu Ucu, Sino, Juni, Bray dan Eko pulang kerumah mereka masing-masing. Aku, Nita, Madi, dan Aduy memutuskan untuk pergi kekantor polisi.
                Kami pun berjalan kaki menuju kantor polisi, sedangkan mereka yang kerumah masing-masing pergi dengan sepeda motor.”Madi kenapa kita tidak memakai sepeda motor saja” kata Aduy.”iya nih cape tau jalan kaki” kata Nita Kesal.”kalian lihat mahluk tadi, sepertinya mahluk itu lebih dari satu dikota ini” kata Madi.”yang bisa kusimpulkan adalah, mahluk ini awalnya adalah manusia” kataku.”hah bagaiman bisa” kata Nita bingung.”mahluk yang barusan kita lihat diapaotek tadi adalah penjaga apotek itu sendiri, bisa dilihat dari baju yang dipakai mahluk tadi”jawabku.”kalau dipikir-pikir benar juga ya” kata Aduy.”tapi bagaimana bisa dia berubah jadi mengerikan seperti itu” kata Nita.”entahlah”jawabku. tidak berapa lama kamipun sampai dikantor polisi.”haaaahhhh kantor polisi berantakan seperti ini”teriak Nita.”jangan berteriak Nita”kata Madi. Kamipun melihat banyak mayat polisi dimana-mana.”sepertinya kita salah tempat Dani, tempat ini justru jadi pesta makan makhluk itu”kata Aduy.
                Seketika mahluk itu muncul satu persatu.”buset ada 4 mahluk mengerikan ini lagi”kata Madi.”Madi aku akan jadi umpan, kau lihat pistol dimayat polisi arah jam 10, aku akan berlari kearah berlawanan. Kau ambil pistol itu dan tembak mahluk yang meyerangku”kataku.”hei bagaimana bisa kau memerintahku seperti itu”kata Madi.”kau mau jadi umpan ya”kataku.”tidak juga, bagaimana dengan Nita”kata Madi.”Aduy akan melindunginya”kataku.”hei jangan seenaknya seperti itu”kata Aduy.”tidak ada waktu lagi ayo kita lakukan”kataku sambil berlari  memancing mahluk tersebut. Mahluk itupun dengan cepat berlari kearahku.”Madi ambil pistolnya”ku berteriak. Akupun memukulkan tongkat kayu yang kubawa tadi, satu mahluk terjatuh tapi tiga mahluk sekaligus meyergapku. Dor dor dor suara tembakan membuat tiga mahluk yang menyerangku mati.”kau menyelamatkanku Madi”kataku berterima kasih. Tiba-tiba saja mahluk yang kupukul dengan kayu tadi bangun dan berlari kearah Aduy dan Nita.”Kalian lari sekencang mungkin”kuteriaki mereka.”Madi cepat tembak mahluk itu”kataku pada Madi. Madi pun mau menembak mahluk yang dengan cepat menyerang Aduy dan Nita, ternyata pelurunya habis.”siaaalll pelurunya habis”teriak Madi. Mahluk itu pun menyerang mereka berdua dan mencengkram tangan Aduy. Seketika Aduy kesakitan karna di cakar mahluk itu. Saat mau memakan Aduy mahluk itupun mati tertembak peluru.”haah mahluk itu mati, apa kau yang melakukannya Madi”kataku.”bukan, bukan aku yang melakukannya”jawab Madi. Kami berduapun menghampiri Nita dan Aduy yang terluka akibat dicakar mahluk itu.”Uwaaaaa…. ini seperti mimpi buruk, sakit sekaliii” kata Aduy yang kesakitan.”Nita tadi kita membawa obat yang kita ambil diapotek tadi, cepat obati luka Aduy”kata Madi. Aku pun kedalam kantor polisi mengambil senjata dan amunusi, sementara Madi dan Nita mengobati Aduy.
                Didalam kantor polisi aku mencari gudang senjata untuk mengambil beberapa senjata ringan. Sementara itu diluar kantor polisi.”Dani lama sekali ya didalam” Kata Madi.”semoga saja didalam tidak ada mahluk mimpi buruk lagi”Kata Aduy.”paling tidak 4 mahluk mimpi buru sudah mati”kata Nita sedikit tenang.”Nightmare, sepertinya cocok untuk nama mahluk itu”kata Madi.”disaat seperti ini kau malah memberi nama mahluk itu”kata Aduy. Sementara itu didalam kantor polisi Aku mendengar suara langkah kaki digudang senjata.”hah ada seseorang, jangan-jangan masih ada lagi didalam sini yang berubah jadi mahluk itu”kataku.dengan hati-hati aku melangkah, ternyata itu adalah seorang manusia. “hei siapa kau”.kataku. Tiba- tiba dia menodongkan senjata kearahku.”wow tenang, aku bukan salah satu mahluk itu”kataku.”memang bukan”katanya. “terus kau ini siapa, namaku Dani” tanyaku. “aku adalah orang yang menembak mahluk yang tadi mencengkram temanmu, namaku Suban”kata Suban.”terus kenapa kau ada disini”tanyaku.”sama sepertimu, aku juga mencari bantuan kesini, tapi yang kulihat adalah tumpukan mayat dan mahluk mengerikan”kata Suban.”terima kasih telah menyelamtkan kami tadi, aku tidak menyangka bertemu orang sungguhan”kataku.
                Sementara itu diluar kantor polisi.”Aku tidak akan jadi Nightmare kan”kata Aduy takut.”memangnya zombie kalau kena gigit berubah jadi zombie juga, kau ini”kau Nita. “Daripada memikirkan itu lebih baik kita melihat Dani didalam kantor, jangan-jangan dia dalam kesulitan”kata Madi.”tak berapa lama aku pun keluar dari kantor membawa senjata dan amunisi.” Dani, lama sekali kau ini, ada apa”kata Madi Cemas. “aku tadi bertemu seseorang bernama Suban, tapi dia mau kekota”kataku.”hah… kenapa tidak jalan depan saja apakah dia pemalu”kata Nita.” Sepertinya dia lebih memilih jalan gang saja dari pada jalan raya”kataku. “benar juga, kalau dijalan besar kan, lebih menarik perhatian Nightmare jadi dia memilih jalan sempit”kata Madi.”apa itu Nightmare?”tanyaku.”nama mahluk itu”jawab Madi.”ada-ada saja kau ini Madi”kataku.”aku ada ide, bagiamana kalau kita pakai mobil dan pergi keluar kota, atau tempat yang tidak ada kabutnya, sambil mencari bantuan”kataku memberikan ide.”bagus tapi siapa yang bisa mengemudikan mobil”kata Madi bingung.”aku bisa, walaupun tidak terlalu mahir”kata Nita.
                Kami berempat pun pergi dengan mobil polisi.”kemana kita pergi”tanya Nita sambil mengemudikan mobil.”pertama kita ketempat yang tidak ada kabutnya”kataku.”benar karna kabut aku jadi sulit melihat”kata Nita. Diperjalanan kami melihat banyak sekali Nightmare berkeliaran, karna melihat mobil kami mereka jadi mengejar kami.” Nita hati-hati banyak sekali Nightmare yang mengejar dibelakang kita”kata Madi. Nita pun menancap gas lebih kencang lagi agar Nightmare tidak bisa mengejar. Tapi ada satu nightmare yang berhasil melompat dan jatuh diatas mobil.”kyaaaa ada sesuatu yang jatuh diatas kita”teriak Nita.”jangan-jangan itu Nightmare”kataku. Ternyata benar Nightmare tersebut merangkak kekaca depan dan berniat menghancurkannya. Nightmare itupun meninju kaca depan mobil dan menghancurkannya dan membuat Nita yang mengemudikan mobil jadi panik.”dia mau mencengkramku”kata Nita. Nita yang panik tiba-tiba banting setir dan menabrak trotoar jalan.CRAAAASSSHH bunyi mobil menabrak trotoar, Nightmare terpelanting dan tertusuk pagar besi hingga mati. Saat itu juga kami tak sadarkan diri, hanya Madi yang siuman dan bergegas membangunkan kami. Dengan kepala berlumuran darah kami pun sadar kembali, tidak sempat beristirahat para Nightmare mengejar kami, kami pun berlari dengan terhuyung-huyung. Karna kalah cepat, aku Madi dan Aduy mengeluarkan pistol. Kami pun menembaki Nightmare dan banyak yang mati sampai kami kehabisan peluru, kami pun berlari kembali. Saat kami berlari para Nightmare yang tadi ganas-ganasnya mengejar kami tiba-tiba terhenti, mereka seperti ketakutan dan berlari menjauhi kami.
                Kami yang bingung bercampur lega dan takut terduduk kelelahan, kami selamat dari para Nighmare.”kenapa mereka tidak jadi menerkam kita”kata Aduy.”iya padahal aku sudah tak kuat berlari lagi”kata Madi.”benar badanku tak berhenti bergetar”kataku. Setelah kami liat sekeliling ternyata kabut tidak ada ditempat kami.”jangan-jangan karna kabut itu mereka jadi hidup”kataku.”benar juga, kabutnya hanya sampai batas ini saja”kata Nita.”tapi yang jadi pertanyaan kenapa manusia bisa berubah jadi seperti itu, apakah karna virus?”tanya Aduy.”bisa jadi karna virus, tapi kenapa kita tidak jadi salah satu dari mereka?”kata Madi.”kenapa kita santai-santai saja disini, lebih baik kita menyelamtkan teman-teman kita dikota”kata Nita.”kita tidak punya senjata lagi, yang tersisa hanyalah shotgun, isinya pun cuman 4 peluru”kataku.”benar kata Dani, lebih baik kita cari bantuan selagi tempat ini aman dari para Nightmare”kata Madi. Kami pun melanjutkan perjalanan yang aman tanpa gangguan Nightmare. Tidak jauh berjalan kami mendapati sebuah apotek yang buka. “hei   sepertinya ada orang disana”kata Nita.kamipun mendekati apotek tersebut.”haloo,, apa ada orang didalam”kata Aduy.” Aduh kenapa harus apotek lagi sih”kata Madi resah. Tapi ternyata didalam apotek tersebut tidak ada siapa-siapa, kamipun mengambil obat dan perban yang bisa dipakai, lalu kami pun mengobati luka kami dulu.
                Setelah selesai, kami kembali berangkat kembali.”apa kalian tidak merasa aneh, sepertinya tempat ini juga sama seperti disana Cuma tidak ada Nightmare”kataku.”aku sih tidak masalah tempat ini aneh asalkan tidak ada mahluk mengerikan lagi”kata Aduy.”justru itu,, kenapa mahluk tadi seperti ketakutan masuk ketempat ini”kataku.”ahhh..mungkin mereka tidak bisa hidup diluar kabut”kata Nita. Sambil kami berjalan, kami menyebrang jembatan dan melihat kebawah jembatan. Dan melihat banyak tumpukan mayat manusia dibawah jembatan.”mengerikan sekali dibawah sana, kenapa banyak sekali mayat manusia”kata Nita.”kalian semua apa tidak khawatir dengan orang tua kalian, kalau orangtuaku pergi keluar kota” kataku.”tidak orang tua kami pergi berlibur juga”kata mereka.”apa yang sebenarnya terjadi disini, tempat ini jadi kuburan massal”kata Aduy. Kami pun berjalan dengan hati-hati karna melihat tumpukan mayat sebanyak itu, jelas bukan perbuatan manusia.
                Pas turun dari jembatan kami melihat bangunan besar mirip labolaturiom, disebrang jalan. “sejak kapan ada tempat seperti itu disini”kata Madi.”benar sepertinya baru dibangun”kataku.”apakah kita harus masuk kesana”kata Nita.”sepertinya tempat itu mengerikan”kata Aduy.”hei, apakah kalian punya HP, saat ditempat berkabut tadi tak ada sinyal dan HP ku tertinggal dimobil tadi”kataku. “ini aku punya, tapi tidak ada sinyal juga”kata Nita.”sepertinya berjalan kaki terlalu jauh untuk kita, mungkin ditempat itu ada mobil yang bisa kita ambil”kataku. Kami berempat pun menuju kesana. Ditempat lain didalam kota berkabut Ucu, Sino, Juni, Brai dan Eko yang memakai sepeda motor dikejar Nightmare. Mereka berlima pun tancap gas karna dikejar Nightmare, tiba-tiba sepeda motor yang ditunggangi Juni mogok.”tidak kenapa disaat seperti ini malah mogok”kata Juni. Ucu, Sino, Brai dan Eko pun tak punya waktu untuk menoleh kebelakang. Dengan seketika Juni dimakan segerombolan Nightmare. Setelah menghindari Nightmare tadi mereka berempat tiba ditempat tak berkabut.”horeee  kita aman sekarang tempat ini tak berkabut lagi”kata Ucu.”benar juga ya, akhirnya kita selamat”kata Eko.”ngomong-ngomong bagaimana nasib Dani, Nita, Madi dan Aduy ya”kata Sino khawatir. “mungkin mereka tidak selamat karna hanya jalan kaki saja, sedangkan mahluk mengerikan itu larinya cepat sekali” kata Brai.”tapi kita tidak bisa menemukan orang tua kita”kata Sino sedih.”benar yang bisa kita lakukan hanyalah lari”kata Eko.
                Mereka berempat pun melanjutkan perjalanan disisi jembatan yang lain”hei kalian sepertinya sepeda motorku habis bensin, bisakah aku ikut kamu Sino”kata Eko.”ya bisa, untung habis bensinnya tidak ditempat berkabut tadi”kata Sino.”apa kalian tidak merasa aneh, tempat ini kok sunyi sekali ya”kata Bray.”mungkin semua orang tidur hehe”kata Sino bercanda.”mana mungkin diluar banyak monster gila kenapa meraka malah enak-enakan tidur”kata Bray.”aku cuman bercanda tau”kata Sino. Pas tiba di simpang empat mereka jadi bingung dan menstandarkan kendaraan mereka.”aku lelah disana ada kios, kita beli minuman ya”kata Ucu.”ide yang bagus”kata Brai. Saat mereka mau kekios terdengar suara hentakan yang keras.”heii suara apa barusan?”tanya Brai. Tiba-tiba muncul sosok monster raksasa seperti Nightmare tapi ukurannya 10 kali lebih besar. “uwwaaaaaa   ……monster “kata Ucu sambil berlari kearah sepeda motornya. Mereka berempat tancap gas langsung kabur, tapi monster ini dengan cepat mengejar.”cepat dia ada dibelakang kita” kata Sino yang dibonceng Eko.”ini sudah gaspol”kata Eko yang panik. Dengan sekejap monster besar melayangkan tangannya kearah mereka berdua. Duaaaaghh cipratan darah mereka berdua yang terkenan hempasan tangan monster tersebut membasahi jalan.”tidaaaakkk Ekooooo,,, Sinoooo”teriak Brai. Monster besar ini pun masih mengejar Ucu dan Brai. Ucu ada didepan Brai, Brai pun mau dipukul monster tersebut, tapi Brai berhasil menghindari dengan meliuk kearah jalan sempit diantara rumah-rumah. Monster raksasa itupun beralih mengejar Ucu, Ucu yang panik berbelok kaarah pom bensin dan terlintas dipikirannya untuk meledakan monster tersebut. Dia mengeluarkan pemantik api dan menyalakannya, saat melintasi pom bensin Ucu melempar pemantik api yang masih menyala kebelakang tepat dipom bensin. Duaaaaarrrr bunyi ledakan seketika menghancurkan pom bensin tersebut. Monster raksasa tersebut terkena api ledekan dan terguling jatuh.
                Disaat yang bersmaan Ucu dan Brai terpisah, Brai masih beristirahat dijalan sempit karna takut keluar. Sedangkan Ucu dengan sepeda motornya melaju kearah Dani dan lainnya. Ditempat Brai.”aku terpisah dengan Ucu, semoga dia selamat dari monster raksasa tadi”kata Brai resah. Saat Brai tersandar ditembok rumah dia bertemu dengan Suban.”hei siapa kau?”tanya Brai.”tenang, aku Suban, kamu siapa?tanya Suban.”aku Brai, apakah kamu melihat monster raksasa yang mengejar kami tadi”tanya Brai lagi.”aku tadi bertemu dengan mahluk itu, oleh karna itu aku bersembunyi dijalan sempit yang terhalang bangunan ini, karna ukuran tubuhnya besar dia tidak bisa masuk”kata Suban.”aku juga khawatir dengan ledakan barusan”kata  Brai.”ya,, kalau mahluk besar itu ada kita tidak bisa keluar dari sini, tapi bila kita mengikuti jalan sempit ini kita bisa sampai ke laboratorium”kata Suban.”jadi kita bisa mencari pertolongan”kata Brai.”mungkin iya, mungkin juga tidak?”kata Suban.”hahhh…?kenapa tidak?tanya Brai.”mungkin disanalah tempat menciptakan mahluk tersebut”kata Suban.”memangnya kau tau?”kata Brai.”aku adalah petugas kepolisian, saat hujan pagi tadi aku melihat secara langsung mereka berubah satu persatu dan memakan yang hidup, aku yang panik bersembunyi di ruangan bawah tanah, dan saat aku keluar kota ditutupi kabut, jadi yang menyebabkan mereka berubah adalah karna air hujan”terang Suban.”pantas saja saat toko kami tutup, dan saat itu hujan lebat, kami ketiduran”kata Brai.”kami?apakah temanmu bernama Dani?”tanya Suban.”ya benar, apa kau tau dimana dia?”kata Brai.”terakhir aku bertemu dia saat dikantor polisi, aku memilih jalan sempit untuk menghindari serangan mahluk yang berkeliaran didalam kota berkabut”kata Suban.”lebih baik kita kesana saja daripada menunggu disini”kata Brai.
                Braiy dan Suban pun pergi menuju ketempat Dani, Madi, Nita dan Aduy. Sedangkan ditempat lain, Ucu merasa lega karna tidak dikejar mahluk raksasa itu lagi.”apa… mahluk mengerikan tadi mati ya..”kata Ucu Dalam hati. Sambil Ucu mengendarai sepeda motornya, dia melihat Dani, Madi, Nita dan Aduy didepan labolatorium.”hah itu mereka, syukur mereka masih hidup”kata Ucu menuju kearah mereka. Akhirnya Ucu pun bertemu dengan Dani dan lainnya.”Ucu, kenapa kau sendirian?bagaimana dengan Bray, Eko, Juni, dan Sino”kata Nita resah.”iya apa mereka mati, dan ledakan tadi, apa kau yang membuatnya?”tanya Madi.”Eko, Juni dan Sino,,, mereka bertiga mati, sedangkan Bray dan aku terpisah, aku tidak tau apakah Brai juga masih hidup. Ya aku meledakan pom bensin, untuk menghindari serangan monster raksasa”terang Ucu.”tidak mungkin,,,”kata Nita menangis karna mendengar mereka bertiga mati.”monster raksasa!!!?maksudmu apa?”tanya Aduy bingung.”iya padahal kami tidak bertemu satu Nightmare pun”kataku.”Nightmare?apa maksudmu, mahluk yang kita temui dikota berkabut?”tanya Ucu.”ya benar”kataku.”tidak mahluk tersebut memang seperti itu, tapi ukurannya jauh lebih besar dari yang kita lihat sebelumnya, seperti raksasa”kata Ucu.”jadi ada mahluk seperti itu”kata Nita.”lebih baik bersembunyi didalam bangunan ini, sepertinya tempat ini sangat kokoh”kata Madi.
                Kami berlima pun masuk kelabolatorium tersebut. Untuk mencari tempat perlindungan, dari serangan monster raksasa yang diceritakan Ucu.” Wow… besar sekali tempat ini”kata Aduy kagum.”iya nih luas sekali”kata Nita.”hei disana diujung sana banyak sekali pintu besi”kataku sampil menunjuk pintu-pintu tersebut.” Iya di pintunya ada tulisan A, B, C, D, E , F, G, H, I, Z”kata Ucu.”ada sepuluh pintu maksudnya untuk apa itu”tanyaku.” Dibagian atas juga ada monitor yang besar sekali”tanya Aduy bingung.” Kenapa huruf I langsung ke Z ya?seharusnya kan J dulu”kata Madi bingung.”tidak usah memikirkan hal itu, lebih baik kita kesamping sana, sepertinya itu dapur, dari tadi aku lapar”kata Ucu.”iya kita isi tenaga kita dulu”kata Aduy. Kami pun kedapur dan makan makanan yang ada disana untuk mengisi perut, ucu makan dengan rakusnya.”hei Ucu kalau makan pelan-pelan”kata Nita.”iya kalau terlalu banyak makan dan kekenyangan tidak baik untuk tubuh”kataku.”biarin, emang aku pikirin”kata Ucu. Tidak berapa lama Bray Dan Suban pun sampai di depan Labolatorium. “hei itu mereka”kata Madi.”teman-teman itu Bray dan siapa itu”kata Nita.”hah, itu Suban dia masih hidup”kataku.”siapa itu suban”tanya Aduy. “dia orang yang menyelamtkan kita saat dikantor polisi”kataku.
                Kami bertujuh pun masih didalam labolatorium tersebut, sambil memikirkan cara keluar dari kota ini. “syukurlah kalian selamat”ucap Bray.”iya tapi Eko, Juni dan Sino tewas didalam kota berkabut”kata Nita.”terima kasih karna telah menyelamatkan kami saat dikantor polisi tadi”ucap Aduy.”tidak masalah, sekarang kita semua berkumpul disini itu yang lebih penting”kata Suban.”benar kita jangan berpisah lagi, karna kalau kita bersama akan lebih kuat”kataku. Saat kami asyik berbincang-bincang tiba suara sirine yang keras berbunyi didalam tempat tersebut. Twit twit twit twit twit twit bunyinya dan tiba-tiba pintu keluar terkunci dan tak bisa dibuka lagi. Kami pun panic karna situasi tersebut. “hei apa yang terjadi, pintu keluar tak bisa dibuka”kata Madi. Didobrak pun percuma karna pintu masuk sangat kuat. “semuanya tenang”teriak Suban.”iya lagipula tempat ini aman”kata Nita.
                Lalu monitor besar yang ada diatas menyala. Lalu Nampak seorang pria berbaju seperti Profesor muncul.” Halo semuanya”kata orang dimonitor.”namaku Profesor Agil, kuharap banyak yang masih selamat dari serangan monster yang kami ciptakan”kata Profesor Agil.”jadi kau yang membuat mahluk mengerikan tersebut, kau harus membayar atas apa yang lakukan” Teriak Suban.”hahahaha didalam kota berkabut hanyalah uji coba, sedangkan mahluk besar diluar kabut adalah tahap lanjut dari monster didalam kabut” terang Profesor Agil.”kau orang gila, apa sebenarnya maumu”kataku.”tujuanku, membuat senjata biologi untuk perang, dengan manusia sebagai kelinci percobaan”Kata Profesor Agil.”dasar biada*b, kau membunuh ribuan nyawa hanya untuk hal seperti itu”kata Nita.”hahahaha,,, ini hanyalah kota kecil, dan kota ini akan diluluk lantakkan rata dengan tanah”kata Profesor Agil.”hah dihancurkan”kataku.”benar dalam waktu 10 jam 2 kawanku akan menjatuhkan bom kekota, dan bummm, kalian pun harus mencari jalan keluar dari sini”kata Profesor Agil.”bagaimana kami keluar dari tempat ini”kata Madi.”caranya gampang kalian tinggal masuk kepintu yang telah disediakan, tempat ini adalah arena bertahan hidup, kalian melawan monster buatanku”kata Profesor Agil.”jangan-jangan didalam sana ada mahkuk raksasa seperti diluar lagi”kata Ucu.”benar, tapi ada beberapa pintu yang aman, dan kalian harus masuk setiap pintu hanya satu orang saja tidak boleh dua orang atau lebih, kalau tak mematuhi gas yang sangat beracun akan keluar didalam ruangan kalian, dan tebak saja apa yang terjadi”kata Profesor Agil.”apa yang terjadi bila kami berhasil melewati pintu tersebut”kataku.”hahahahahaha liat saja sendiri”tawa Profesor Agil dan hilang dari monitor.
                Kamipun berdiskusi bagimana strategi melawan monster raksasa bila kami bertemu.”baiklah apa senjata yang kita punya”kataku. Kami mempunyai shotgun, pistol, 3 pisau potong daging, 1 pisau dapur, dan 2 kapak dan gelang karet punya Nita.”hei buat apa gelang karet yang tidak berguna itu”kata Aduy marah ke Nita.”ini untuk mengikat rambutku”kata Nita.”baiklah karna Nita perempuan dia bawa shotgun, dan Aduy yang bawa pistol karna dia terluka sisanya kita bawa senjata masing-masing yang bisa kita gunakan”kata Suban. Aku membawa kapak dan pisau dapur, Suban bawa kapak saja, Madi bawa satu psau potong daging, Ucu dan Brai juga membawa pisau potong daging.”baiklah kita memilih pintu kita masing-masing, dan semoga kita semua selamat. Dan aku memilih huruf D karna namaku Dani”kataku.”pilihan macam apa itu”kata Nita. Madi memilih Z, Nita B, Ucu C, Suban E, Bray I, dan Aduy A.
                Kamipun bersama-sama membuka pintu tersebut. Dan didalam pintu A ruangan yang Aduy masuki berkabut.”hei kenapa jadi berkabut seperti ini”kata Aduy.”penglihatanku jadi terganggu”kata Aduy sambil mengarahkan pistolnya. Ternyata ruangan Aduy ada 10 nightmare, dan mengelilingi Aduy. Aduy pun menembaki Nightmare dengan membabi buta. Ada yang kena ada juga yang berhasil menghindar tembakan Aduy. Lalu salah satu nightmare menerkam luka Aduy hingga terjautuh.”uwaaaa lukaku terbuka kembali. Aduy pun terus menembaki hingga pelurunya habis.”hah hah hah ha, apa semuanya mati”kata Aduy yang lelah. Ternyata masih ada 3 Nightmare yang hidup, dengan cepat menerkam Aduy. Aduy pun tewas diruangan A. sementara itu ruangan B dan I aman. Nita dan Brai selamat dari ruangan mematikan. Sementara itu ruangan Z yang paling parah ada 25 Nightmare yang tertidur disana.”walaupun berkabut aku melihat banyak sekali Nightmare, tapi ada yang aneh mereka tidak bergerak”kata Madi dalam hati gugup.”sepertinya mereka tertidur aku harus pelan-pelan dan langsung membuka pintu didepan. Madi dengan amat pelan mendekati pintu keluar. Saat sudah sampai didepan pintu, Madipun langsung membuka pintu tiba-tiba 5 Nightmare bangung dan langsung  meloncat kearah Madi, Madi yang kaget langsung menunduk parak Nightmare yang mau menerkam Madi saling bertubrukan, dan membuat Nightmare yang lain bangung. Untung Madi dengan sigap keluar dari pintu tersebut. Dan Madi pun selamat. Sementara itu ruangan D. Aku bertemu 2 mahluk raksasa yang kelihatan menakutkan. “sepertinya aku salah masuk ruangan”kataku yang tidak bisa melalukan apa-apa.”jadi ini mahluk yang dikatakan Ucu, ternyata sangat mengerikan”kataku yang takut. Dua raksasa ini pun  menghampiriku, ternyata dua mahluk tersebut saling dorong dan berkelahi.”hah mereka malah rebut sendiri, sepertinya mereka tidak mau berbagi makanan”kataku dalam hati.”ini kesempatanku”kataku sambil berjalan perlahan. Setelah mendekati pintu keluar kedua mahluk tersebut melihatku dan salah satu mau menerjangku tapi aku berhasil menghindar, akupun langsung berlari dengan kencan kearah pintu keluar. Tapi satu raksasa mau meninjuku tapi ku tangkis dengan kapak, tangan raksasa itupun terluka. Dengan segera aku  menusuk kepala raksasa tersebut dengan pisau hingga mati. Lalu raksasa yang satu lagi menghampiriku. Ternyata dia sibuk memakan temannya sendiri.”ini kesempatanku selagi dia sibuk memakan dagin temannya sendiri”kataku. Aku pun berhasil keluar dengan selamat. Sementara itu ruangan C dan E. Ucu dan Suban menghadapi masing-masing satu raksasa.”tidak kenapa aku harus berhapan dengan mahluk jelek ini lagi”kata Ucu pasrah. Raksasa itu menangkap Ucu dengan tangan besarnya, saat ditangkap Ucu melukai tangan raksasa dengan pisau potong daging. Dan raksasa itu pun melepaskan Ucu. Ucu pun menebas perut raksasa tersebut hingga banyak sekali darah diruangan tersebut.”baiklah dia terluka parah”kata Ucu yang berlari kearah pintu keluar. Namun raksasa tersebut masih bisa bergerak dan melahap kepala Ucu hingga tewas. Saat Ucu tewas raksasa itu pun tewas juga karna banyak kehabisan darah. Diruangan E Suban mau diterkam raksasa, dengan cepat Suban melempar Kapaknya, dan terkena dikepala hingga tewas.”aku adalah ahli lempar no.1 di Kandangan”kata Suban dengan bangga. Lalu yang selamat diruangan kematian adalah Dani, Suban, Nita, Madi dan Bray.
                Akhirnya kami bertemu lagi disuatu ruangan yang besar dan ada monitor besar lagi diatas.”bagaimana keadaan kalian semua?”tanya Suban.”ya”jawab kami. Lalu monitor diatas menyala dan muncul lagi Profesor Agil.”selamat kalian semua telah menyelesaikan pintu kematian”kata Profesor Agil.”hah dia lagi yang muncul”kataku.”hei keluarkan kami dari sini”teriak Madi.”kalau kalian mau bertemu denganku naiklah tangga disamping sana, terus sampai keatas aku menuggu kalian dengan helekopter, bila kalian bisa kesini. Karna dalam waktu 8 jam 23 menit lagi kota ini akan hancur”kata Profesor Agil.”baiklah  ayo kita naik tangga disana”kata Madi.”tunggu dulu sebelum kalian naik kesini aku akan membuka pintu besar yang ada di ujung kalian, itu adalah hasil karyaku yang luar biasa. Hahahahaha”kata Profesor Agil.”tunggu apa maksudmu?tanya Nita.”hahahaha selamat tinggal”kata Profesor Agil. Lalu pintu besar tersebut terbuka.”ohh tidak mungkin”kataku. Ternyata yang keluar dari pintu tersebut adalah mahluk raksasa yang lebih besar dari pada yang kami temui sebelumnya dan mempunyai 2 kepala dan bersayap.”kyaaaaa apa itu tidakkk”teriak Nita sambil menangis.”Nita berikan shotgun itu”kata Suban. Nita mau memberikan senjata itu ke Suban. Dengan cepat monster tersebut terbang kearah Suban dan Nita.”Nita menunduk”suruh Suban. Mereka bedua pun menunduk dan terkenan hembusan angina monster tersebut hingga membuat mereka berdua terpelanting. Dan shotgunnya juga ikut terpelanting ketengah.”tidakkk, Madi ambil shotgunnya”suruh Suban. Madi pun berlari ketengah mau mengambil shotgun. Saat sudah mengambil tiba-tiba monster mencengkram baju Madi  dan Madi diangkat keatas.”uwaaaa”teriak Madi. “Madi tembakkkk”teriak Brai. Madi pun mengarakan shotgun kebadan monster tersebut dan duaarrr. Madi berhasil menembak monster tersebut, tapi ternyata kulit monster tersebut sangat keras dan tidak mempan. Lalu monster itu pun menjatuhkan Madi dari ketinggian. Madi pun terhempas dan kaki kanannya patah.”uwaaaaa”rintih Madi yang kesakitan. Lalu Madi yang tak bisa apa-apa kembali diserang monster itu.”Madi lempar Shotgun itu padaku”kata Suban. Madi pun melempar senjata shotgun kepada Suban dan berhasil ditangkap. Madi yang mau diserang dengan sigap Suban menembak mata monster tersebut. Dan monster tersebut kesakitan sambil terbang. Suban pun menembak mata monster yang sebelahnya lagi. Monster yang kehilangan 2 matanya mengamuk, namun karna masih ada 1 kepala lagi dia masih bisa melihat. Seketika dia menyerang Suban. Lalu Suban tak bisa menghindar dan terkena cakaran monster tersebut hingga luka parah. Aku pun melempar kapak dan tepat mengenai kepalanya tapi tidak terlalu berpengaruh. Dan saat itu monster tersebut marah padaku dan terbang kearahku. Aku yang berusaha menghindar dengan melompat kekanan ternyata masih terkena kibasan  sayapnya dan akupun terhempas. Melihat kami semua terjungkang Brai berlari kearah tangga dengan ketakutan. Tapi ternyata monster tersebut mengejar Brai. Brai yang ketakutan berteriak minta tolong”toloooong”kata Brai sambil menangis. Seketika kuku panjang monster itu menembus tubuh Brai hingga tewas. “tidakkkkk Braiiiiii”kata Nita menangis. Suban yang tak bisa melakukan apa-apa karna terluka memberikan shotgun dengan sisa 1 peluru lagi padaku.”Dani tembak jantungnya”suruh Suban. Aku pun mendekati monster itu membidik jantungnya. Duarr aku pun menembak jantung monster tersebut. Monster kejang-kejang lalu terjatuh,.
                Aku pun membantu Madi berdiri dan Nita membantu Suban berdiri. Kami pun naik ketangga menuju atap untuk bertemu Profesor Agil. Setelah menaiki anak tangga yang banyak, terlihat Profesor Agil duduk di helekopter yang sudah menyala.”hei itu dia orang gila yang berbuat seperti ini”kata Nita. Aku pun menodongkan shotgun keorang tersebut padahal tidak ada pelurunya.”angkat tangan”kataku. Kami pun mendekati orang itu.”ledakan kota ini sekarang juga”kata Profesor Agil yang bicara lewat alat komunikasi di helekopter denga berbisik.”hei apa barusan yang kau katakan”bentakku dengan senjata.”kita harus terbang sekarang karna 2 kawanku akan segera meledakan kota ini”kata Profesor Agil.”hah… katamu tersisa wktu 8 jam lagi”kata Madi.”mereka mempercepat pembomannya”kata Profesor Agil. Kami pun berangkat dengan helekopter dengan Profesor Agil sebagai pilotnya.”apa sebenarnya hujan yang kalian buat itu?”tanya Suban.”kami menembakkan T.M.C kelangit saat kami prediksi esok hari akan hujan, untuk membuat infeksi sejenis zombie”kata Profesor Agil.”apa kau sadar apa yang kau lakukan hah”bentak Madi.”tentu saja aku sadar karna ini adalah suruhan atasanku, dan atasanku adalah orang yang berpengaruh didunia”kata Profesor Agil.”kau mau mengantarkan kami kemana”kata Nita.”tentu saja mengantarkan kalian ketempat yang aman, asal kalian bisa tutup mulut terhadap pemerintah”kata Profesor Agil.”apa atasanmu adalah bagian pemerintah, karna bila atasanmu orang yang berpengaruh didunia berarti ini sudah direncanakn?”tanya Suban.”aku tidak akan menjawab pertanyaan itu”kata Profesor Agil. Seketika Suban marah dan mau memukul dia, tapi ternyata saat itu juga dengan pintarnya Profesor Agil menukik kebawah dan membuat kami berteriak.”uwaaaaaaa”kata Nita kaget karna helekopternya mau dijatuhkan. Profesor Agil menukik nukik kekiri kekanan membuat kami pusing. Dengan sigap aku menendang dia hingga dia terjatuh dari helekopter. Helekopter pun kembali menukik kebawah. Lalu Suban berusaha menaikan kemudinya.”heii apa kau bisa”kataku.”sedikit”kata Suban.”tidakkkkkkk kita akan mati”teriak Nita. Lalu sedikit demi sedikit akhirnya normal kembali.”tidakkk gara-gara aku habis dia terjatuh”kataku.”dia memang pantas mendapatkannya”kata Madi.
                Lalu datang sebuah pesawat yang besar dan menjatuhkan bom kekota dan DUARRRRRRRRRR. Kota menjadi rata dengan tanah, dengan begini tidak ada lagi monster yang berkeliaran dikota Kallios, awas kita akan menjauh dari sini agar tak terkena angin ledakan. Kami pun menjauh dari kota Kandangan. Lalu ada ada suara seseoarang di alat telekomunikasi.”zzztt  misi telah berhasil silahkan kembali ke markas”kata seseorang.”kami bukan Profesor Gila yang membuat monster sial*an”kataku.”zzzt lalu siapa kalian ini”tanya dia.”kami orang yang akan melaporkan kalian”kataku. Lalu kami pun menuju ketempat pemerintahan dengan mamakai helekopter.

                                                                                                                                                BERSAMBUNG PART 2

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "The Nightmare:Part 1"

Posting Komentar