PRAKTIKUM
I
DAUN
DAN BAGIAN-BAGIANNYA
A. TUJUAN
1.
Mengenal daun dan bagian-bagiannya
2.
Mengenal macam-macam bentuk daun tungal dan daun
majemuk
3.
Mengenal macam-macam daun lengkap dan tak
lengkap
B. WAKTU
DAN TEMPAT
Hari/tanggal :
Jumat, 18 Mei 2012
Tempat : SMPN 3 Kandangan
C. TEORI
DASAR
Daun merupakan suatu
bagian tumbuhan yang penting dan pada umunya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah
besar daun. Alat ini hanya terdapat pada batang saja dan tidak pernah terdapat
pada bagian lain pada tubuh tumbuhan.
Bagian batang tempat
duduknya atau melekatnya daun dinamakan buku-buku (nodus) batang.
Tempat di atas daun yang merupakan sudut antara batang dan daun dinamakan ketiak
daun (axilla).
Daun yang muda
berwarna hijau muda keputih-putihan, kadang-kadang juga ungu atau
kemerah-merahan, sedangkan yang sudah dewasa biasanya berwarna hijau sungguh.
Tumbuhan yang pada
waktu tertentu menggugurkan semua daunnya, sehingga tumbuhan dalam keadaan yang
demikian nampak gundulsama sekali seperti tumbuhan yang mati. Peristiwa ini
dapat kita lihat dalam musim
kemarau pada jenis-jenis tumbuhan
tertentu, yang menjelang datangnya musim hujan membentuk tunas-tunas baru dan
dalam musim hujan akan kelihatan hijau kembali. Jenis-jenis tumbuhan yang
mempunyai sifat demikian itu disebut tumbuhan meranggas (tropophyta),
seperti: pohon jati (Tectona grandis L.), kedondong (Spondias dulcis
Forst), kapok randu (Ceiba pentandra Gaertn), pohon para (Heve
brasiliensis Muell) dll.
Bentuk daun yang tipis
melebar, warna hijau, dan duduknya pada batang yang menghadap ke atas itu
memang sudah selaras dengan fungsi daun bagi tumbuh-tumbuhan, yaitu sebagai
alat untuk :
1.
Pengambilan zat-zat makanan (resorbsi),
terutama yang berupa zat gas (CO2)
2.
Pengelolaan zat-zat makanan (asimilasi)
3.
Penguapan air (transpirasi)
4.
Pernafasan (respirasi)
1.
Bagian-bagian daun yang lengkap :
1.
Upih daun atau pelepah daun (vagina)
2.
Tangkai daun (petiolus)
3.
Helaian daun (lamina)
Susunan daun yang tidak lengkap
ada beberapa kemungkinan :
a.
Hanya terdiri atas tangkai dan helaian saja (daun
bertangkai).
b.
Daunterdiri atas upih dan helaian (daun
berupih / daun berpelepah).
c.
Daun hanya terdiri atas helaian saja, tanpa upih
dan tangkai, sehingga helaian langsung melekat atau duduk pada batang dinamakan
daun duduk (sessilis). Daun yang hanya terdiri atas helaian daun
saja dapat mempunyai pangkal yang demikian lebarnya, sehingga pangkal daun tadi
seakan-akan melingkari batang atau memeluk batang dinamakan daun memeluk
batang (amplexicaulis). Bagian samping pangkal daun yang memeluk
batang itu seringkali bangunnya membulat disebut telinga daun.
d.
Daun hanya terdiri atas tangkai saja, dalam hal
ini tangkai tadi biasanya menjadi pipih sehingga menyerupai helaian daun
dinamakan helaian daun semu atau palsu.
2. Bangun Daun
Berdasarkan letak bagian daun yang terlebar itu dapat dibedakan 4
golongan daun yaitu:
1.
Bagian yang terlebar terdapat kira-kira di
tengah-tengah helaian daun
2.
Bagian yang terlebar berada di tengah-tengah
helaian daun :
·
Bulat atau bundar (orbicularis)
·
Bangun perisai (peltatus)
·
Jorong (ovalis atau eltipticus)
·
Memanjang (oblongus)
·
Bangu lanset (lanceolatus)
3.
Bagian yang terlebar terdapat di bawah
tengah-tengah helaian daun :
a.
Pangkal daunnya tidak bertoreh. Dalam
golongan ini terdapat bentuk-bentuk berikut:
·
Bangun Bulat telur (ovatus)
·
Bangun segiitiga (triangularis)
·
Bangun delta (deltoideus)
·
Bangun belah ketupat (rhomboideus)
b.
Pangkal daun bertoreh atau berlekuk.
Dalam golongan ini terdapat bentuk-bentuk berikut:
·
Bangun jantung (cordatus)
·
Bangun ginjal
atau kerinjal (reniformis)
·
Bangun anak panah (sagittatus)
·
Bangun tombak (hastatus)
4.
Tidak ada bagian yang terlebar atau dari pangkal
sampai ujung hampir sama lebar :
·
Bangun garis (linearis)
·
Bangun pita (ligulatus)
·
Bangun pedang (ensiformis)
·
Bangun paku / dabus (subulatus)
·
Bangun jarum (acerosus)
3.Ujung daun (Apex Folii)
a.
Runcing (acutus), jika kedua tepi
daun di kanan kiri ibu tulang sedikit demi sedikit menuju ke atas dan
pertemuannya pada puncak daun membentuk suatu sudut lancip (lebih kecil dari 900).
b.
Meruncing (acuminatus), seperti
pada ujung meruncing, tetapi titik pertemuan kedua tepi daunnya jauh lebih
tinggi dari dugaan, sehingga ujung daun nampak sempit panjang dan runcing.
c.
Tumpul (obtutus), tepi daun yang
semula masih masih agak jauh dari ibu tulang, cepat menuju kesuatu titik
pertemuan, hingga terbentuk sudut tumpul (lebih besar dari 900).
d.
Membulat (rotundatus), seperti
pada ujung yang tumpul, tetapi tidak terbentuk sudut sama sekali, hingga ujung
daun merupakan semacam suatu busur, terdapat pada daun yang bulat bulat atau
jorong atau pada daun bangun ginjal.
e.
Rompang (truncatus), ujung daun
tampak sebagai garis yang rata.
f.
Terbelah (retusus), ujung daun
justru memperlihatkan suatu lekukan, kadang-kadang amat jelas.
g.
Berduri (mucronatus), yaitu jika
ujung daun ditutup dengan suatu bagian yang runcing keras, merupakan suatu
duri.
4. Pangkal daun (Basis Folii)
1.
Yang tepi daunnya di bagian itu tidak pernah
bertemu, tetapi terpisah oleh pangkal ibu tulang/ujung tangkai daun. Dalam
keadaan demikian pangkal daun dapat:
a.
Runcing (acutus), biasanya
terdapat pada daun bangun memanjang, lanset, belah ketupat, dll
b.
Meruncing (acuminatus), biasanya
pada daun bangun bulat telur sungsang atau daun bangun sudip
c.
Tumpul (obtusus), pada daun-daun
bangun bulat telur, jorong
d.
Membulat (rotundatus), pada
daun-daun bangun bulat, jorong dan bulat telur
e.
Rompang atau rata (truncatus),
pada daun-daun bangun segitiga, delta, tombak
f.
Berlekuk (emarginatus), pada
daun-daun bangun jantung, ginjal, anak panah
2.
Yang tepi daunnya dapat bertemu dan berlekatan
satu sama lain:
a.
Pertemuan tepi daun pada pangkal terjadi pada
sisi yang sama terhadap batang sesuai dengan letak daun pada batang tadi
b.
Pertemuan tepi daun terjadi pada sisi seberang
batang yang berlawanan atau berhadapan dengan letak daunnya
5.Susunan Tulang-tulang Daun (Nervatio
atau Venatio)
Tulang-tulang daun menurut besar
kecilnya dibedakan 3 macam, yaitu :
a.
Ibu tulang (costa), ialah tulang yang
biasanya terbesar, merupakan terusan tangkai daun.
b.
Tulang-tulang cabang (nervus lateralis),
yakni tulang-tulang yang lebih kecil daripada ibu tulang dan berpangkal pada
ibu tulang tadi atau cabang-cabang tulang-tulang ini.
c.
Urat-urat daun (vena), sesungguhnya
adalah tulang-tulang cabang pula, tetapi yang kecil atau lembut dan satu sama
lain beserta tulang-tulang yang lebih besar membentuk susunan seperti jala,
kisi atau lainnya.
Membedakan beberapa macam susunan tulang, dan berdasarkan susunan tulang
daun menjadi 4 golongan:
1.
Daun-daun yang bertulang menyirip (penninervis)
2.
Daun-daun yang bertulang menjari (palminervis)
3.
Daun-daun yang bertulang melengkung (cervinervis)
4.
Daun-daun yang bertulang sejajar atau bertulang
lurus (rectinervis)
6.Tepi Daun (Margo Folii)
Daun dengan tepi bertoreh yang merdeka :
1.
Bertepi rata
2.
Bergerigi (kasar/halus)
3.
Bergerigi ganda
4.
Bergigi
5.
Beringgit
6.
Berombak
7.Warna Daun
1.
Hijau
2.
Merah
3.
Hijau bercampur atau tertutup warna merah
4.
Hijau kekuningan
8.Permukaan Daun
Keadaan permukaan daun dapat dibedakan :
1.
Licin (laevis) : - Mengkilat (nitidus)
-
Suram (opacus)
-
Berselaput lilin (pruinosus)
2.
Gundul (glaber)
3.
Kasap (scaber)
4.
Berkerut (rugosus)
5.
Berbingkul-bingkul (bullatus)
6.
Berbulu (pilosus)
7.
Berbulu halus dan rapat (villosus)
8.
Berbulu kasar (hispidus)
9.
Bersisik (lepidus)
9.Daun Tunggal (Folium simplex)
dan Daun Majemuk (Folium Compositum)
Jika kita memperhatikan daun berbagai jenis tumbuhan, akan terlihat,
bahwa ada diantaranya yang :
-
Pada tangkai daunnya hanya terdapat satu helaian
daun saja. Daun yang demikian dinamakan daun tunggal (Folium simplex).
-
Tangkainya bercabang-cabang, dan baru pada
cabang tangkai ini terdapat helaian daunnya, sehingga disini pada satu tangkai
terdapat lebih dari satu helaian daun. Daun dengan susunan yang demikian
disebut daun majemuk (Folium compositum).
10.Tata Letak Daun pada Daun
Berikut tata letak daun :
1.
Pada tiap buku-buku batang hanya terdapat satu
daun, maka dinamakan tersebar (folia sparsa)
2.
Pada tiap buku-buku batang terdapat dua daun,
maka dinamakan berhadapan-bersilang (folia opposita atau folia
decussata)
3.
Pada tiap buku-buku batang terdapat lebih dari
dua daun, maka dinamakan berkarang (folia verticillata)
D. ALAT
DAN BAHAN
-
Alat :
1. Pensil
2.
Penghapus
3.
Buku
-
Bahan : 1. Daun
keladi (Caladium bicolor)
2. Daun Padi (Oryza sativa)
3.
Daun Eceng Gondok (Eichornia crassipes)
4.
Daun Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz)
5.
Daun Mangga (Mangifera indica)
6.
Daun Kupu-kupu (Bauhinia tomentosa)
7.
Daun Akasia (Acacia mangium)
E. CARA
KERJA
1.
Menyiapkan alat dan bahan
2.
Mengamati bagian-bagian daun
3.
Menggambar dan memberi keterangan dari gambar
yang dipraktekkan
4.
Menentukan macam-macam bentuk daun majemuk dan daun
tunggal, daun lengkap dan tak lengkap dari jenis daun yang dipraktekkan.
F. HASIL PENGAMATAN
1.
Daun Keladi (Caladium
bicolor)
2. Daun Padi
(Oryza sativa)
3. Daun Eceng Gondok (Eichornia crassipes)
4. Daun Ubi Kayu (Manihot esculenta
Crantz)
5. Daun
Mangga (Mangifera
indica)
6.Daun Kupu-kupu (Bauhinia tomentosa)
7.Daun
Akasia (Acacia
mangium)
G. ANALISIS
DATA
1.
Daun Keladi (Caladium bicolor)
Klasifikasi
ilmiah
Divisi :
Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Bangsa : Arales
Suku : Araceae
Marga : Caladium
Jenis : Caladium bicolor
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Bangsa : Arales
Suku : Araceae
Marga : Caladium
Jenis : Caladium bicolor
Daun
keladi merupakan daun tak lengkap. Pada bagian daun terdapat tangkai daun dan
helaian daun. Bangun daun perisai (peltatus). Ujung daun runcing dan pangkal
daun berlekuk. Bagian susunan tulang daunnya ada ibu jari,urat-urat daun,
tulang cabang tingkat 1 dan tulang cabang tingkat 2. Tepi daun berombak, warna
daun hijau, pada permukaannya berselaput licin. Daun tunggal dan tata letaknya
roset akar.
2.
Daun Padi (Oryza sativa)
Klasifikasi ilmiah
Divisio : Spermatophyta
Divisio : Spermatophyta
Sub
divisio :
Angiospermae
Kelas
: Monocotyledoneae
Ordo
: Poales
Famili
: Graminae
Genus
: Oryza Linn
Daun padi merupakan
daun tunggal. Pada bagian daun terdapat pelepah dan helaian daun atau bunga tak
lengkap. Bentuk daunnya bangun garis dan ujungnya bangun jarum. Susunan tulang
daun terdapat ibu tulang dan urat daun. Tepi daun rata, warnanya hijau,
permukaannya kasap. Tata letak daun tersebar dan roset akar.
3.
Daun Eceng Gondok (Eichornia crassipes)
Klasifikasi ilmiah
Kingdom :
Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Alismatidae
Ordo : Alismatales
Famili : Butomaceae
Genus : Eichornia
Spesies : Eichornia crassipes (Mart.) Solms
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Alismatidae
Ordo : Alismatales
Famili : Butomaceae
Genus : Eichornia
Spesies : Eichornia crassipes (Mart.) Solms
Daun eceng gondok
merupakan daun tak lengkap dan tunggal. Pada bagian daun terdapat tangkai dan
helaian daun saja yang disebut daun bertangkai. Bentuk daunnya bulat, ujung
daun membulat (rotundatus) dan bentuk pangkal daun berlekuk. Permukaan daun
mengkilat (nitidus), warna daun hijau, tidak mempunyai tulang daun hanya
susunan urat urat daun berbentuk melengkung yang mencapai tepi daun berbentuk
rata dan tata letaknya roset akar karena batang amat pendek, sehingga semua
daun berjejal-jejal diatas tanah.
4. Daun Ubi Kayu (Manihot
esculenta Crantz)
Klasifikasi ilmiah
Kingdom :
Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom :
Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi :
Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi :
Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas :
Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas :
Rosidae
Ordo :
Euphorbiales
Famili :
Euphorbiaceae
Genus :
Manihot
Spesies :
(Manihot esculenta Crantz)
Daun ubi kayu
merupakan daun tak lengkap dan daun tunggal. Pada bagian daun terdapat tangkai
daun dan helaian daun yang disebut daun bertangkai. Bentuk daunnya bulat, ujung
daun membulat, dan pada pangkal daun membulat. Susunan tulang daun terdapat ibu
tulang dan urat daun. Tepi daun bertepi rata, warna daun hijau, permukaan daun
suram dan tata letaknya tersebar. Tata letak daun pada batang disebut daun
berkarang.
5. Daun Mangga (Mangifera indica)
Klasifikasi ilmiah
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Genus : Mangifera
Spesies : Mangifera indica L.
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Genus : Mangifera
Spesies : Mangifera indica L.
Daun mangga merupakan dau tunggal dan daun tak lengkap. Pada bagian daun
terdapat tangkai daun dan helaian daun. Bentuk daunnya bangun jantung (cordatus),
ujung daun meruncing,dan pangkal daun tumpul. Susunan tulang daun terdapat ibu
tulang daun, urat daun, tulang cabang 1 dan tulang cabang 2. Tepi daun bertepi
rata, warnanya hijau, permukaan daun suram dan tata letaknya tersebar.
6. Daun Kupu-kupu (Bauhinia tomentosa)
Klasifikasi ilmiah
Kingdom :
Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus : Bauhinia
Spesies : Bauhinia tomentosa L.
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus : Bauhinia
Spesies : Bauhinia tomentosa L.
Daun kupu-kupu
merupakan daun tidak lengkap dan tunggal. Pada bagiannya terdapat tangkai daun
dan helaian daun. Bentuk daun bulat, ujung daun terbelah dan pangkal daun
berlekuk. Susunan tulang daun terdapat ibu tulang, urat daun, tulang cabang
tingkat 1 dan tulang cabang tingkat 2. Tepi daun rata, warnanya hijau
kekuningan, permukaannya suram dan tata letaknya tersebar.
7. Daun Akasia (Acacia mangium)
Klasifikasi ilmiah
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus : Acacia
Spesies : Acacia auriculiformis A. Cunn. ex Benth.
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus : Acacia
Spesies : Acacia auriculiformis A. Cunn. ex Benth.
Daun akasia merupakan
daun tak lengkap dan tunggal. Pada bagian daun terdapat tangakai daun. Warnanya
hijau dan permukaan daun kasap. Daun akasia termasuk daun majemuk, tata
letaknya tersebar.
KESIMPULAN
1.
Daun keladi (Caladium bicolor) mempunyai bagian daun
yaitu tangkai daun, helaian daun, dan pelepah daun. Bangun daun keladi
berbentuk perisai. Ujung daun meruncing dan pangkal daun berlekuk. Susunan
tulang daunkeladi menyirip, tepi daun berombak berwarna hijau. Permukaan daun
berselaput lilin. Termasuk daun tunggal yang tata letak daun pada batang yaitu
roset akar.
2.
Daun padi (Oryza sativa) mempunyai bagian daun, pelepah dan helaian
daun. Daun ini mempuyai bangun daun berbentuk garis, ujung daun meruncing dan
pangkal daun tumpul. Daun padi bertulang sejajar, bertepi rata berwarna hijau.
Pada permukaan daun licin termasuk daun tunggal yang tata letak daun pada
batang yaitu roset akar.
3.
Daun eceng gondok (Eichornia crassipes) mempunyai tangkai dan helaian daun berbentuk
bangun bulat, ujung daun membulat dan pangkal daun berlekuk. Daun enceng gondok
bertepi rata, berwarna hijau, memiliki permukaan yang mengkilap. Termasuk daun
tunggal yang tata letak daunnya yaitu roset akar.
4.
Daun ubi kayu (Manihot esculenta Crantz)
memiliki helaian dan tangkai daun serta bangun daun berbentuk bulat. Ujung
daun yang meruncing dan pangkal daun tumpul. Susunan tulang daun ubi kayu
berbentuk menjari. Tepi daun rata, berwarna hijau, memiliki permukaan yang
kasat, termasuk daun tunggal yang tata letaknya berkarang.
5.
Daun mangga (Mangifera indica) memiliki bagian daun helaian dan tangkai.
Bangun daun memanjang, ujung daun meruncing dan pangkal daun tumpul. Bertulang
menyirip, tepi daun yang rata berwarna hijau dan permukaan daun yang licin,
termasuk daun majemuk yang tata letaknya berhadapan bersilang.
6.
Daun kupu-kupu (Bauhinia tomentosa) memiliki bagian tangkai dan helaian. Bentuk
daun yang bulat, ujung daun terbelah, pangkal daun berlekuk, susunan tulang
daun menjari, bertepi rata dan berwarna hijau. Pada permukaan daun kupu-kupu
licin, termasuk daun tunggal yang tata letak daun pada batang tersebar.
7.
Daun akasia (Acacia mangium) merupakan helaian daun semu, pertepi rata yang
berwarna hijau serta memiliki permukaan daun yang kasap. Termasuk daun mejemuk
yang tata letaknya tersebar.
DAFTAR PUSTAKA
Tjitrosoepomo, Gembong. 2005. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada
University
Belum ada tanggapan untuk "CONTOH PRAKTIKUM DAUN"
Posting Komentar